Jenis : Dai Nippon Teikoku Seihu - 100 rupiah
Keluaran : 1943
Seri : wayang
Kondisi : circulated - layak koleksi
Berminat? SMS saja ke 085317351190
Berminat? SMS saja ke 085317351190
Review
Seri Dai Nippon Teikoku Seihu (Imperial Japanese Goverment) merupakan
seri uang pertama yang menggunakan satuan ROEPIAH, menggantikan seri
sebelumnya yang masih menggunakan GULDEN. Konon ini adalah uang terakhir
di jaman penjajahan Jepang. Penggunaan gambar wayang dituding sebagai
pembawa malapetaka dalam sebuah rezim. Pada masa penjajahan Belanda,
uang terakhir yang dikeluarkan oleh Belanda bergambar wayang tahun 1939,
tiga tahun kemudian Belanda berhasil diusir oleh Jepang dari Indonesia.
Uang Dai Nippon Teikoku Seihu ini terus berlaku walaupun Jepang
akhirnya menyerah terhadap sekutu di tahun 1942. Sehingga di tahun 1946
Indonesia memiliki 3 jenis mata uang yang beredar dan sah, yakni uang
Dai Nippon Teikoku Seihu, uang NICA, dan uang rupiah Indonesia (ORI).
Emisi ketiga bertulis Dai nippon Teikoku Seihu diedarkan tahun 1943. Setelah pasukan sekutu mendarat di Tanjung Priok tanggal 29 September 1945, komandan pasukan melarang penggunaan uang Jepang dan mengedarkan uang Nica (Netherlands Indies Civil Administration).
NICA menggunakan Rupiah Jepang untuk membiayai operasi militer mereka dan membayar gaji pegawai pribumi dan mengedarkan uang tersebut ke seluruh Indonesia guna mendapatkan simpati masyarakat. NICA juga mengedarkan uang hindia Belanda yang dikenal dengan uang NICA. Itu semua memperparah kondisi keuangan Indonesia saat itu.
Setelah merdeka dengan berbagai keterbatasan, berdasarkan Maklumat 3 Oktober 1945, mata uang yang beredar sampai masa pendudukan Jepang masih berlaku. Sebelumnya tanggal 2 Oktober 1945 pemerintah mengeeluarkan maklumat bahwa mata uang NICA tak berlaku lagi di RI
Emisi ketiga bertulis Dai nippon Teikoku Seihu diedarkan tahun 1943. Setelah pasukan sekutu mendarat di Tanjung Priok tanggal 29 September 1945, komandan pasukan melarang penggunaan uang Jepang dan mengedarkan uang Nica (Netherlands Indies Civil Administration).
NICA menggunakan Rupiah Jepang untuk membiayai operasi militer mereka dan membayar gaji pegawai pribumi dan mengedarkan uang tersebut ke seluruh Indonesia guna mendapatkan simpati masyarakat. NICA juga mengedarkan uang hindia Belanda yang dikenal dengan uang NICA. Itu semua memperparah kondisi keuangan Indonesia saat itu.
Setelah merdeka dengan berbagai keterbatasan, berdasarkan Maklumat 3 Oktober 1945, mata uang yang beredar sampai masa pendudukan Jepang masih berlaku. Sebelumnya tanggal 2 Oktober 1945 pemerintah mengeeluarkan maklumat bahwa mata uang NICA tak berlaku lagi di RI
0 komentar:
Posting Komentar